Tuesday, March 12, 2013

ISTIKHARAH CINTA

         Semuanya berawal dari kedua mata   
  
Ketika aku hanya berani mencuri pandang
Wajahmu disana
Dengan pakaian rapat tak kau biarkan auratmu Terbuka
Karena memang tak selayaknya bisa dipandang 
Oleh sembarang mata
Kumulai beranikan diri tuk bertanya
Tuk selanjutnya berbagi cerita
Telah kukatakan kepadamu sejak  mula
Bahwa aku adalah lelaki ibuku sepanjang masa
Sebagai wujud bakti 
sebagaimana rasul telah bersabda
“Ibumu”Ibumu”ibumu”  begitulah dalam sebuah  Hadits yang pernah kubaca
“lalu ayahmu!” sebagai kelanjutan ucapan dari Lidah yang mulia
Sebuah jawaban darimu membuatku begitu lega
Kau berkata bahwa lebih baik memiliki suami yang Berbakti dari pada yang durhaka
Kau berkata lebih baik memiliki suami yang Dermawan dari pada yang bakhil harta
Dan kaupun berharap bahwa pendampingmu kelak bisa membuatmu bahagia
kau pernah berkata ingin segera menikah sebagai suatu rencana
bila kelah Allah mempertemukanmu dengan jodoh pilihan-Nya
agar mampu menjaga kemurnian dan kesucian niatmu 
dalam mewujudkan berbagai cita serta menjadikanmu lebih kuat 
kala cobaan dan ujian datang menerpa 
karena akan ada seseorang yang insya Allah akan mendampingi senantiasa
namun yang harus kau tahu adalah bahwa 
aku lelaki biasa
segala kelebihan dan kelemahan pasti kupunya
senanglah hati ketika mengetahui dirimu rutin dalam sebuah tarbiyah
 tidak seperti aku yang hanya pernah masuk madrasah
 mulai, ibtidaiyah, tsanawiyah namun tidak lanjut  ke aliyah
 namun sekarang aku telah lulus kuliah
 saat ini akupun memiliki ma’isyah
 teman-temanku berkata, bahwa sudah waktunya
 bagiku mencari ‘Aisyah
 mungkin dengan simpanan yang ada cukuplah
 untuk sebuah walimah
 tentu saja yang sederhana dan bukan yang meriah
 dan akupun belum sanggup untuk menyediakanmu sebuah rumah
 karena itu kuberpikir untuk mengontrak dulu sajalah
 suatu ketika ketika kau bertanya tentang poligami
 kujawab bahwa itu adalah ketentuan ilahi
 tentu saja aku menyetujui
 lantas kau bertanya  apakah kau akan
 melakukan suatu saat nanti
 kujawab apa mungkin bila adil sebagai syarat
 utama tak mampu kumiliki
 engkau tersenyum kemulut atau mungkin sampai kehati
 sambil mengakui bahwa dirimu belum bisa menerima bila hal itu terjadi
 dan dirimu juga tak bisa menyamai saudah binti zam’ah istri sang nabi
 yang tulus ikhlas kepada ‘aisyah dalam berbagi
 suatu ketika giliranku aku bertanya tentang
 kemampuan bertilawah
 kau menjawab bisa walau tak mau dibandingkan
 dengan para qoriah
 karena kau merasa masih banyak berbuat salah
 dalam mengucap hukum tajwid dan huruf-huruf hijaiyah
 Insya Allah kita akan belajar bersama-sama belajar
 bila kelak kita menikah
 untuk mewujudkan keinginanmu agar bisa
 menerangi setiap ruang rumah
 dengan alunan suara al-qur’an yang merupakan
 ayat-ayat qauliyah
 dari situ mungkin kita bisa membaca ayat-ayat kauniyah
untuk memastikan keyakinanmu untuk menikah
kaupun mengundangku ketempat temanmu
seorang murabbiyah
dan tak lupa kau undang aku tuk datang kerumah
sebagai awal perkenalan dengan bunda dan ayah
dan sebuah titik temu tercapailah
istikharah mencari jawaban tuk menggapai alhub
fillah wa lillah
dalam doa kubersimpuh pasrah
memohon datangnya jawaban kepada sang
Pemberi Hidayah
bila jawaban itu masih menggantung dilangit,
maka turunkanlah
bila jawaban itu masih terpendam di perut bumi,
maka keluarkannlah
bila jawaban itu sulit kuraih, maka mudahkanlah
bila jawaban itu masih jauh,maka dekatkanlah

teruntuk calon istriku
terimah kasih atas sebuah ta’aruf yang  indah
bila datang jawaban itu, kumohon agar memanggilku
denga sebuatan” abang”

Sumber : Istikharah Cinta

CONTOH PEDOMAN WAWANCARA


PEDOMAN WAWANCARA
I.         Pengantar
Pedoman ini di buat untuk memperoleh data penelitian dengan judul” Peranan Majelis Ta’lim As-Sakinah Dalam Meningkatkan Minat Baca Al-Qur’an Di Dusun Waeputih untuk itu, saya sangat mengharapkan bantuan dari bapak/ibu dan sdr/sdri sekalian untuk menjawab setiap pertanyaan dengan jujur, tanpa ada tekanan atau paksaan dari pihak lain.

II.      Identitas Responden

Sumber                 : Pengajar di majelis ta’lim as-sakinah dusun Waeputih
Nama                     :
Umur                     :
Alamat                  :


III. Daftar Pertanyaan

1.      Bagaimana cara pengajian yang dilakukan?
2.      Teknik apa yang  digunakan untuk menarik perhatian anggota majelis ta’lim ketika  pengajian akan dimulai?
3.      Adakah teknik lain yang di gunakan, jika teknik tersebut tidak berhasil?
4.      Metode apa saja yang digunakan dalam pengajian?
5.      Media apa saja yang digunakan dalam mengajar di majelis ta’lim as-sakinah?
6.      Bagaimana cara Ibu memanfaatkan media tersebut agar berdayaguna dan tepatguna?
7.      Kesulitan-kesulitan apa saja yang  ditemukan pada saat melakukan pengajian
8.      Upaya-upaya apa yang di lakukan untuk mengatasi kesulitan dalam mengajar dimajelis ta’lim as-sakinah?
9.      Bagaimana minat baca anggota majelis ta’lim setelah dilakukan pengajian
                                 
PEDOMAN WAWANCARA


I.         Pengantar
Pedoman ini di buat untuk memperoleh data penelitian dengan judul” Peranan Majelis Ta’lim As-Sakinah Dalam Meningkatkan Minat Baca Al-Qur’an Di Dusun Waeputih untuk itu, saya sangat mengharapkan bantuan dari bapak/ibu dan sdr/sdri sekalian untuk menjawab setiap pertanyaan dengan jujur, tanpa ada tekanan atau paksaan dari pihak lain.

II.       Identitas Responden

Sumber      : Anggota majelis ta’lim as-sakinah dusun Waeputih
Nama         :
Umur         :
Alamat      :


III.   Daftar Pertanyaan

1.      Apakah kamu senang belajar di majelis ta’lim as-sakinah ?
2.      Mengapa kamu senang belajar di majelis ta’lim as-sakinah?
3.      Apa yang kamu rasakan sebelum belajar di masjid as-sakinah?
4.      Kemajuan apa yang kamu rasakan setelah belajar dimajelis ta’lim as-sakinah?
5.      Bagaimana bacaan Al-qur’an anda sebelum belajar di majelis ta’lim as-sakinah
6.      Bagiamana bacaan al-qur’an anda setelah belajar di majelis ta’lim as-sakinah?
7.      Setelah anda belajar di majelis ta’lim as-sakinah apakah anda termotivasi untuk terus membaca Al-qur’an?